Terbengkalai, Atap Gedung Diklat Bolong

Terbengkalai, Atap Gedung Diklat Bolong

\"DSCF9321\"SINDANG KELINGI, BE - Kondisi gedung Diklat milik Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong di kawasan Danau Mas Harum Bastari (DMHB) Desa Mojorejo Kecamatan Sindang Kelingi semakin hari semakin memprihatinkan.  Gedung seperti tidak dirawat dengan kondisi atap menganga lebar serta dinding gedung dipenuhi lumut akibat sering basah oleh hujan.

Kondisi itu menuai komentar dari Ketua Lembaga Peduli Pembangunan dan Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong, Ishak Burmansyah.  Ia mengaku prihatin dengan kondisi struktur bangunan tampak semakin rapuh.

“Gedung bernilai miliaran rupiah itu seharusnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti tempat wisata. Daripada terbengkalai, kenapa tidak bangunan itu dikelola oleh pihak ketiga,\" tegas Ishak.

Tentunya dengan kajian dan kerjasama yang dapat saling menguntungkan, sehingga tidak ada pandangan yang negatif terhadap lokasi gedung yang diduga kerap dijadikan lokasi maksiat. \"Padahal pemandangan alam cukup baik, kalau dimanfaatkan dengan maksimal minimal wisatawan tidak kebingungan jika ingin menikmati panorama alam RL. Khususnya, lokasi wisata Danau Mas Harun Bastari, namun kondisi saat ini tidak memberikan konstribusi bagi daerah,” ujar Ishak.

Bayangkan saja, pada tahun 2004, Pemkab RL menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk mendirikan sejumlah bangunan seperti gedung pertemuan dan dilengkapi dengan kamar penginapan yang awalnya diperuntukkan bagi PNS saat menjalankan Diklat tersebut.  Akan tetapi, sejak dibangun belum terdengar gedung tersebut dimanfaatkan sesuai fungsi dan tujuan utamanya untuk Diklat.

Sementara mengenai kondisi bangunan, entah karena tidak dirawat atau karena memang tidak ada keinginan pemerintah untuk memanfaatkan aset dalam mendukung pendapatan daerah.

“Saya sudah beberapa kali bertemu dengan tamu dari luar RL, rata-rata menyayangkan kondisi bangunan saat ini yang semakin terbengkalai. Sebaiknya dikelola pihak ketiga saja. Dapat dibuat hotel, cottage atau sejenis penginapan lainnya. Fungsinya pun akan jelas, mendukung kawasan Danau Mas Harun Bastari (DMHB) menjadi tujuan wisata. Di sana juga ada taman bunga yang indah. Pasti banyak wisatawan yang berkunjung ke RL. Panorama alam yang indah serta didukung infrastruktur yang mumpuni, akan menambah kekayaan wisata RL,” kata Ishak.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi I DPRD RL, H. Buyar, S.Ag yang mengaku sangat mendukung bila pemerintah memanfaatkan gedung Diklat tersebut dengan serius. Akan tetapi permasalahnnya tidak hanya sebatas pengelolaan gedung saja, infrastruktur jalan menuju lokasi tersebut juga harus diperhatikan. Pasalnya, sejak kondisi jalan yang mulai rusak parah, tingkat keamanan di kawasan itu ikut berkurang. Terbukti beberapa kasus perampokan telah terjadi di kawasan itu.

“Memang sudah saatnya pemerintah memikirkan azas manfaat dari aset yang dimiliki. Selama ini memang keberadaan gedung tersebut kurang bermanfaat bagi daerah. Salah satu solusinya agar dapat saling menguntungkan, pengelolaan oleh pihak ketiga itu.  Pemerintah bisa mendatangkan investor untuk mengelola gedung Diklat menjadi salah satu obyek wisaya RL,” ujar Buyar. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: